Anda sedang membuka halaman
[postlink]
http://d-dors.blogspot.com/2010/08/zona-delapan-puluh.html[/postlink]
endofvid
[starttext]
[Dari Torro - Blog CD-INDONESIA]
[endtext]
Tadi malam (31 Mei 2009) pkl. 23 lebih, tak sengaja remote bergerak ke Metro TV, manakala Romantisme Deddy Dores sedang mengalun dari Zona 80. Tampak hadir, Handoko produser yang aktif di era tahun 1990an dan Fajar Budiman wartawan yang banyak menciptakan lirik lagu. Pujian dan kehebatan Deddy Dores muncul dari keduanya termasuk kedahsyatan Deddy Dores dalam nego dengan produser. "Baru mengajukan judul saja, Deddy Dores sudah dapat bayaran". Demikian kira-kira Fajar Budiman menilai. Dalam hal urusan mencipta lagu, Deddy Dores sudah "Customer Oriented", menciptakan lagu berdasarkan keinginan pendengarnya. Demikian yang saya tangkap dari apa yang diungkapkan Handoko. Dengan kata lain musim Rinto meraja, lagu ala Rinto dicipta. Musim Obbie menggejala, Deddy Dores ikut gila meramu lagu sejenis.
Lagu yang dibawakan Deddy Dores, sesuai tajuk "Romantisme" secara otomatis lagu-lagu mendayu pilu yang dibawakan. Namun ada satu lagu yang keren dalam simakan kuping saya, Seberkas Sinar milik Nike Ardilla dinyanyikan duet dengan Mel Shandy. Tak menyangka juga, rocker yang kini berkerudung dan umur sudah beranjak nambah masih saja prima dalam urusan olah vokal. Kalau saja direlease dengan lantunan Mel niscaya lagu itu punya peluang menjulang lagi.
Dalam sesi yang sempat diikuti menyangkut jiwa musik, Deddy Dores bercerita bahwa jiwanya adalah jiwa rock namun karena tuntutan pasar, maka jiwa itu menguap mengejar tuntutan. Beberapa nama group sebagai jalur karir disebut. God Bless, Superkid, Rhapsodia, Caesar (disebut sebagai kolaborasi Jimmy, Budjana). Giant Step? Tidak disebut. Demikian halnya Lipstick.
Sisi produktivitas Deddy Dores sebagai pencipta lagu diungkap tak banyak tapi menorehkan sebuah kenyataan bahwa lagu yang diciptakan bisa digolongkan fantastis, 1500 buah. Jika saja lagu-lagu itu dimanage dan difile dengan baik, niscaya akan menjadi harta karun dan harta warisan yang bernilai material tinggi tidak saja bagi Deddy Dores tapi keturunannya. Kalau sebaliknya ? Tak akan ada arti, tidak bagi Deddy apalagi keturunan Dores.
Nah, usai Romantisme Deddy Dores, akankah digagas sisi "Garangisme" lagu-lagu ngerock yang melibatkan group-group yang pernah dimasuki pria yang tak pernah lepas dari kacamata itu? Kalau saya produser acara Zona 80, pasti akan saya buat. Dengan demikian akan hadir, Deddy Dores bersama group rock yang dulu pernah dimasuki mulai dari Rhapsodia, Giant Step, Superkid Lipstick, Caezar dan group-group lain yang tak sempat terungkap.
Lagu yang dibawakan Deddy Dores, sesuai tajuk "Romantisme" secara otomatis lagu-lagu mendayu pilu yang dibawakan. Namun ada satu lagu yang keren dalam simakan kuping saya, Seberkas Sinar milik Nike Ardilla dinyanyikan duet dengan Mel Shandy. Tak menyangka juga, rocker yang kini berkerudung dan umur sudah beranjak nambah masih saja prima dalam urusan olah vokal. Kalau saja direlease dengan lantunan Mel niscaya lagu itu punya peluang menjulang lagi.
Dalam sesi yang sempat diikuti menyangkut jiwa musik, Deddy Dores bercerita bahwa jiwanya adalah jiwa rock namun karena tuntutan pasar, maka jiwa itu menguap mengejar tuntutan. Beberapa nama group sebagai jalur karir disebut. God Bless, Superkid, Rhapsodia, Caesar (disebut sebagai kolaborasi Jimmy, Budjana). Giant Step? Tidak disebut. Demikian halnya Lipstick.
Sisi produktivitas Deddy Dores sebagai pencipta lagu diungkap tak banyak tapi menorehkan sebuah kenyataan bahwa lagu yang diciptakan bisa digolongkan fantastis, 1500 buah. Jika saja lagu-lagu itu dimanage dan difile dengan baik, niscaya akan menjadi harta karun dan harta warisan yang bernilai material tinggi tidak saja bagi Deddy Dores tapi keturunannya. Kalau sebaliknya ? Tak akan ada arti, tidak bagi Deddy apalagi keturunan Dores.
Nah, usai Romantisme Deddy Dores, akankah digagas sisi "Garangisme" lagu-lagu ngerock yang melibatkan group-group yang pernah dimasuki pria yang tak pernah lepas dari kacamata itu? Kalau saya produser acara Zona 80, pasti akan saya buat. Dengan demikian akan hadir, Deddy Dores bersama group rock yang dulu pernah dimasuki mulai dari Rhapsodia, Giant Step, Superkid Lipstick, Caezar dan group-group lain yang tak sempat terungkap.
[Dari Torro - Blog CD-INDONESIA]
[endtext]
Kecuali artikel, situs ini tidak menyimpan file Video clip apapun pada server. Kami hanya meng-indeks dan menghubungkannya dengan konten yang disediakan oleh situs lain. Jika Anda ragu atau curiga atas keabsahan isi konten, harap jangan ragu-ragu untuk menghubungi kami DI SINI - Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar